Thursday, December 8, 2011

Iklan Politik


Dosen: Eko Harry Susanto

Kampanye Partai Politik dilakukan dengan berbagai macam cara agar kandidat dari parpol tersebut bisa terpilih nantinya sebagai Presiden maupun Wakil Presiden. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan iklan. Biaya iklan Pemilihan Umum tahun 2009 mencapai Rp 2,154 triliun. Meningkat sekitar 335 persen dibanding Pemilu 2004. Pada Pemilu 2004 total biaya iklan politik, di luar iklan pemerintah sekitar Rp 400 miliar. Maka, pembuatan iklan politik cenderung memakan biaya yang sangat besar untuk keberhasilan iklan tersebut.

Iklan yang digunakan oleh parpol, tidak selalu beriringan dengan kepopuleran tokoh politik, tetapi iklan tersebut juga bertujuan untuk membentuk citra dan sikap emosional dari tokoh politik yang dituju. Penggunakan iklan politik terus meningkat, Menurut The Nielsen Company Indonesia, belanja iklan kategori pemerintahan dan politik (governments and politics) mencapai Rp 2,154 triliun. Meningkat seklitar 335 persen dibanding Pemilu 2004. Pada Pemilu 2004 total biaya iklan politik, di luar iklan pemerintah sekitar Rp 400 miliar.


Pada Pemilu 2004 total biaya iklan politik mencapai Rp 400 miliar. Nielsen Media Indonesia mencatat biaya iklan pemerintahan dan politik tahun 2008 telah mencapai Rp 2,208 triliun, atau naik 66 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya Rp.1,327 triliun.
Untuk kemenangakn dalam kampanye parpol sebagai Presiden, Wakil Presiden dan lainnya, parpol tidak segan-segan mengeluarkan biaya yang sangat besar agar bisa mendukung kemenangannya.


salah satu contoh iklan politik adalah




Monday, November 28, 2011

Pentingnya Bahasa Inggris untuk Komunikasi

Pertemuan ke XII

Dosen: Tony Ryanto

Pada pertemuan kali ini, dibahas mengenai peminatan yang diambil oleh mahasiswa tingkat akhir yang akan memAsuki dunia kerja.
Peminatan yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu Komunikasi UNTAR antara lain;
1. Advertising
2. Public Relation
3. Journalist



Public Relation bertugas untuk Menjaga reputasi dari perusahaannya. Pekerjaan ini bertugas untuk memberikan pengertian atau pemahaman dan dukungan untuk klien yang berhubungan dengan opini dan pandangan orang tersebut.
PR menggunakan seluruh media dan alat komunikasi lainya untuk membangun dan menjaga reputasi dari kliennya.
PR juga bertugas untuk memantau publisitas dan melakukan penelitian untuk mengetahui harapan pemegang saham dalam suatu organisasi yang dipegangnya.

Tugas PR antar lain ;
1. Meremajakan, membangun dan mewujudkan rencana atau strategi PR
2. Berhubungan dengan kolega dan juru bicara
3. Berhubungan dengan media dan menjawab pertanyaan media, indiviu dan organisasi lainya yang biasanya menggunakan telepon atau email
4. Mencari, menulis dan menyebarkan press releases ke media yang ditargetkan
5. Menyusun dan menganalisis liputan
6. Menulis, mengedit majalah, studi kasus, perkataan, artikel dan laporan.
7. Mempersiapkan kebutuhan untuk publisitas perusahaan berupa foto, video, film dan lainnya.
8. Memelihara dan memperbaharui informasi pada website organisasi


Ketiga peminatan tersebut harus didukung dengan kemampuan bahasa Inggris dimasing- masing bidangnya.
Seperti halnya PR, peminatan jurnalis juga membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang baik untuk menerjemahkan atau mengedit artikel berita kedalam bentuk bahasa ingrris. Peretemuan kali ini, diajarkan bagaimana mengubah atau mengedit suatu berita kedalam bahasa inggris yang baik.

Sunday, November 20, 2011

Kesetaraan Gender

Pertemuan ke XI
Dosen: Henny E. Wirawan



Pertemuan kali ini membahas mengenai kesetaraan gender antara pria dan wanita.
Peremuan ini diawali dengan berdiskusi mengenai sosok wanita dalam media. Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil diskusi tersebut adalah sosok wanita merupakan pihak yang selalu dirugikan dan dimanfaatkan, tidak berdaya dan cenderung menjadi objek sex dalam media. Sedangkan, sosok proa berbanding terbalik dengan gambaran akan sosok wanita, yakni kuat, hebat, berani pemimpin dan selalu lebih dominan dibandingkan dengan sosok wanita.

Kesimpulan yang diambil akan sosok wanita dan pria tersebut melalui beberapa cara, antara lain:
Persepsi: cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang negative dan positif
Stereotip: cara pandang tersebut, nantinya akan membuat seseorang menyetarakan akan suatu hal
Prasangka: berhubungan dengan sikap dan tingkah laku
Diskriminasi: pengasingan terhadap sesuatu yang telah dilewati oleh tahapan sebelumnya.

Sosok wanita dan pria dibedakan melalui media iklan dan film.
Dalam media iklan, sosok wanita digambarkan sebagai sosok yang cantik, putih, berambut panjang, langsing dan lainnya. Sedangkan, media film, sosok wanita digambarkan sebagai makhluk yang lemah, bodoh, dan manja.
Dalam media iklan, sosok pria digambarkan sebagai sosok yang ganteng, tinggi, atletis dan lainnya. Sedangkan, dalam media film, sosok pria digambarkan sebagai sosok yang kuat, kaya, mampu menyelesaikan masalah.



Wanita sekarang ini sudah banyak yang menjadi kuat dengan menjadi pemimpin dan tidak hanya selalu berada dirumah untuk menunggu suaminya. Gender bukan lagi suatu penghalang bagi wanita mandiri yang ingin maju setara dengan pria. Banyak pekerjaan pria yang mampu dilakukan oleh wanita.

Tuesday, November 15, 2011

Photography Digital

Dosen: Didit Anindita
Pertemuan ke X

 
Pada pertemuan kali ini membahas mengenai dunia fotografi. Fotografi dipakai dimana saja, untuk dunia jurnalistik, advertising dan lainnya. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai kamera digital. Kamera digital merupakan sebuah alat yang akan mempresentasikan warna kedalam bentuk RGB (RED BLUE GREEN), alat ini akan mampu diterjemahkan oleh komputer. Setiap kamera digital akan mempunyai resolusi yang berbeda-beda yang biasanya menggunakan satuan megapixel / MB. Resolusi yang semakin besar akan membuat gambar terlihat lebih bagus dan lebih tajam sesuai dengan aslinya. Selanjutnya, kamera digital mempunyai format gambar, pada umumnya format yang dipakai atau yang dihasilkan adalah JPG atau JPEG.

Tahapan dalam proses fotografi terdiri dan sesi pemotretan, editing, dan percetakan.
1.    1. Sesi pemotretan.
Dalam sesi pemotretan menggunakan kamera digital dan harus diatur beberapa settingan agar pemotretan bisa dilakukan dengan baik.
a.    ISO, merupakan kepekaan kamera terhadap sinar. Tahapan ISO terdiri dari 100, 200, 400, 800, 1600, 3200. Semakin banyak sinar yang masuk, maka ISO yang digunakan akan semakin kecil dan sebaliknya.

b.    Shutter Speed, adalah lamanya sinar masuk kedalam kamera yang dinyatakan dalam satuan detik.



c.    Aperture merupakan besarnya sinar yang masuk ke dalam kamera yang dinyatakan dalam “F”.


d.    Focus merupakan jarak antara kamera ke objek yang difoto yang akan berkaibat pada ketajaman foto tesebut.


e.    White Balance: warna putih yang mempengaruhi hasil foto. Contoh jenis warna putih : sore, neo (Flourences), pijar (Tungtens), siang jam 12, mendung (shape).


f.     Image size terdiri dari RAW, JPEG, RAW+JPG, JPEG Medium, JPEG LOW.

2.    2. Editing.
Proses selanjutnya adalah editng untuk menghasilkan foto yang baik. berikut ini adalah beberpa format gambar yang biasa digunakan saat editing, khususnya untuk jenis format RAW.
a.    JPEG
b.    TIFF
c.    PDF
d.    PSD

3.    3. Percetakan
Dalam tahapan ini terdapat patokan warna untuk potret model yang biasanya disebut dengan CYAN.
Setiap orang akan mempunyai jenis CYAN yang berbeda
Warna kulit orang Indonesia
CYAN     : 7-10 %
Magenta   : 20%
Yellow      : 30 %
Black        : 0

Warna kulit orang asing (Bule)
 
CYAN     : 2-5 %
 Magenta   : 5-7 %
 Yellow      : 5-10 %
 Black        : 0

Warna kulit orang Oriental 
 
CYAN     : 5 %
 Magenta   : 10 %
 Yellow      : 10 %
 Black        : 0



Thursday, November 10, 2011

Pembangunan Nasional Indonesia sebagai negara kepulauan dalam perspektif komunikasi global


Pembicara: Nono Sampono

Pertemuan ke IX

Pada pertemuan kali ini, materi yang didapat berasal dari kuliah umum yang membahas mengenai Pembangunan Nasional Indonesia, yang berhubungan sebagai negara kepulauan.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dari daratan hingga perairan, hampir semua kebutuhan bisa terpenuhi karena banyaknya sumber daya alam di Negara ini. namun, sayangnya  kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia kurang mendapat perhatian, sehingga negara tetangga banyak yang ingin menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satunya adalah pulau-pulau.

Selain itu, masyarakat Indonesia sendiripun kurang menjaga kekayaan alam tersebut dengan baik, seperti melakukan penebangan hutan dengan sembarangan, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak yang akan merusak habitat lingkungan tersebut.

Faktor lain yang iktu memperlambat kemajuan Indonesia adalah banyaknya petinggi negara yang ternyata adalah koruptor sehingga uang yang seharusnya dipergunakan untuk melestarikan dan memajukan negara ini, malah disalahgunakan untuk keperluan pribadi.


Presiden Soekarno pernah memberikan lima point penting untuk Negara Indonesia, antara lain adalah:

  •  Negara Indonesia merupakan negara kepulauan (terbentang dari Sabang sampai Merauke)
  •  Tuhan membuat Negara ini pada posisi persilangan sehingga kekuatan yang ada serta potensi harus digali
  • Sumber daya yang ada banyak sekali baik di Pulau (darat) maupun di Laut
  • Terbentuknya bangsa
  • Dari Bangsa – bangsa Pasifik merupakan warisan yang kemudian menjadi bangsa Indonesia
Sebagai, masyarakat Indonesia, kita harus sadar bahwa negara Indonesia mempunyai begitu banyak sumber daya yang melimpah yang diingini oleh negara-negara lain, maka kita harus menjaga sumber daya tersebut untuk kepentingan dan kemajuan Negara Indonesia. Selain itu, dengan memanfaatkan sumber daya sendiri, kita bisa membuat negara Indonesia lebih maju tanpa harus mengimport sumber dari luar negeri..

Thursday, November 3, 2011

Challenges and Changes in the Media

Pertemuan ke VIII
Dosen: Widyatmoko Kukuh Sanyoto

Perkembangan teknologi sekarang ini telah beralih ke gelombang baru atau yang disebut dengan new wave.


Yang bisa dipeerhatikan dalam new wave salah satunya adalah new age message yaitu pesan yang disampaikan. Sebelumnya pesan disampaikan oleh satu orang ke orang lain, namun sekarang pesan mampu disampaikan kebanyak orang yang berbeda karakter dengan sebuah pesan yang bisa dimengerti oleh khalayak tersebut.

Selain pesan yang mengalami perubahan akibat adanya perubahan teknologi, media juga mengalami perubahan. Sekarang ini, siaran mengenai kejahatan, bencana dan olahraga merupakan penjualan yang besar bagi media. Sedangkan, untuk tayang politik dan ekonomi sudah mulai menurun. Tetapi untuk pendidikan, lifestyle, dan kesehatan masih diminati oleh khalayak.

Akibatnya, media cenderung mengikuti keinginan khalayak dengan menyajikan siaran yang bisa menarik lebih banyak khalayak.


Tuesday, October 25, 2011

Media Penyiaran di Indonesia

Pertemuan ke VII
Dosen: Paulus Widiyanto



Anatomi penyiaran atau regulasi penyiaran:
1.    Lembaga / Institusi
Dalam lembaga atau institusi terbagi menjadi tiga, yaitu Publik, swasta dan Komunitas. Ketiga lembaga ini mempunyai ciri masing-masing.
-lembaga public merupakan lembaga pemerintahan yang mendapat anggaran biaya melalui Negara. Contohnya: TVRI
-Lembaga swasta merupakan lembaga yang dimiliki oleh pihak swasta yang menggapat anggaran dari iklan misalnya. Contohnya: TRANS TV
-Lembaga komunitas dibentuk oleh kalangan tertentu yang mempunyai tujuan yang sama, misalnya radio komunitas daerah.

2.    Badan Usaha
Terdiri dari pemilik dan modal. Modal sangat dibutuhkan untuk membangun suatu lembaga dan untuk keberlangsungan lembaga tersebut, sedangkan pemilik merupakan pihak yang mempunyai lembaga tersebut.

3.    Izin/ License
Merupakan Izin Penyelenggaran Penyiaran / IPP yang terbagi menjadi beberapa wilayah sesuai dengan jangkauannya yaitu lokal, nasional, dan wilayah terbuka. Pembagian area jangkauan ini merupakan hidup dan mati siaran lembaga tersebut

4.    Teknologi/ Infrastruktur
Untuk mendukung penyiaran tersebut dibutuhkan teknologi dan alat-alat yang memadai diantaranya satelit, kabel, SFR (Spectrum Frekuensi Radio), gelombang elektromaknetik, public domain/ public asset, transmisi.

5.    Content/ isi siaran
Merupakan format siaran TV (news atau general), dan radio (new, general, music)

6.    Audience/ khalayak
Khalayak mempunyai waktu, selera yang berbeda dalam mengkonsumsi sebuah media.


7.    Usaha Penyiaran
Usaha penyiaran dibangun melalui iklan, TV berlanggan, APBD.

8.    Sumber Daya Manusia
Dalam lembaga penyiaran, sangat sulit menemukan SDM yang berkualitas, maka SDM sangat berpangaruh penting terhadap lembaga penyiaran tersebut

9.    Kode Etik
Kode Etik yang digunakan dalam penyaran antara lain PPP dan Standar Program Siaran.

10.  Regulasi
Regulasi penyiaran diatur oleh KPI.



Selain itu, masih ada Undang Undang yang dijadikan acuan berhubungan dengan masalah penyiaran, yaitu;
a.         UU No 36 Tahun 1999 mengenai Telekomunikasi
b.         UU No 40 Tahun 1999 mengenai Pers
c.         UU No 32 Tahun 2002 mengenai Penyiaran
d.         UU No 33 tahun 2009 mengenai Film

Saturday, October 8, 2011

Media Massa dan Budaya Massa

Pertemuan ke VI
Dosen: Aminah Swarnawati (AMI)

Kehadiran media massa telah mempengaruhi khalayak dengan pesan-pesan yang disebarkannya secara luas. Pengaruh ini bisa berlangsung dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pengaruh jangka panjang lebih sering menjadi persoalan, karena mempunyai suatu kekuatan yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kebudayaan dalam khalayak yang menerima pesan tersebut lewat media massa. Pengaruh komunikasi massa kepada khalayak berubah menjadi terciptanya budaya massa.

Budaya massa ini merupakan budaya popular yang dihasilkan oleh industri produksi massa dan dipasarkan dengan tujuan agar mendapat keuntungan dari konsumen yang terpengaruh. Budaya massa merupakan budaya popular yang diproduksi secara missal. 

Contohnya adalah penggunaan handphone Blackberry yang telah menjadi budaya massa untuk konsumen. Konsumen tidak hanya mencari handphone sesuai dengan kebutuhannya, tetapi juga ikut masuk kedalah pengaruh budaya massa. Karena banyak orang yang memakai Blackberry, maka secara tidak langsung kita akan terpengaruh juga untuk ikut memakai Blackberry yang sedang menjadi trend.


Budaya massa memiliki ciri:
1.      Berulang dan bersifat permukaan
2.      Mengagungkan kenikmatan
3.      Sentimental
4.      Sesaat dan menyesatkan dengan mengorbankan nilai-nilai seperti intelektualitas dan penghargaan atas waktu.




Sedangkan budaya populer dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, seperti media massa yang tanpa kita sadari tetapi kita terpengaruh. Budaya massa mengikuti selera masyarakat secara beramai-ramai seperti memilih jenis merk tertentu yang dipakai.
Budaya massa menciptakan impian-impian dan hiburan, akibatnya masyarakat cenderung menyukai yang ringan-ringan ketimbang yang lebih serius dalam mengkonsumsi suatu informasi. Media massa berperan penting dalam menyebarluaskan dan menyiarkan budaya massa ini. Budaya massa dapat berupa antara lain novel, Lagu Pop, Karya budaya yang diproduksi untuk dikonsumsi, Karya Budaya Populer.
Menurut Umar Kayam, KITSCH mempunyai ciri-ciri :
            - Gampang dimengerti
            - Gampang “dikunyah”
            - Tidak menuntut partisipasi yang jauh dari    penggemarnya
            - Tidak menuntut pemikiran yang mendalam dari khalayak
            - Selalu siap sedia untuk “disantap” dengan   langsung dan segera


 

Sunday, October 2, 2011

Dunia Politik dan Hukum


Pertemuan ke V

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat  yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan , khususnya dalam negara (wikipedia.com)

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana (wikipedia.com)

Dunia politik dan hukum tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Di Indonesia sendiri, bisa kita lihat pejabat politik yang berwenang sering sekali terkena masalah hukum. Tapi hukum yang diberikan kepada mereka terkadang tidak sekuat dengan asumsi hukum itu sendiri.

Kasus-kasus korupsi yang banyak sekali terjadi di Indonesia menandakan hukum yang tidak kuat dalam menjerat pejabat-pejabat politik. Hukum yang berjalan alot dan juga sering kali membuat rakyat kecewa. Karena orang yang dipercaya menjadi pengurus atau wakil rakyat malah terkena proses hukum.
Sudah saatnya , kekuasan politik dan hukum di Indonesia dibenahi lebih lagi, agar bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Sesuai dengan prinsip-prinsip demikrasi yang selama ini dipegang.

Friday, September 23, 2011

Iklan dan Kekerasan Simbolik

Pertemuan ke IV

Dosen: Ibu Endah Murwani



Lihatlah iklan produk makanan diatas, tujuan dari iklan tersebut sebenarnya adalah untuk menjual minuman susu yang menyehatkan dan tidak membuat gemuk. Iklan ini secara tidak langsung telah mengahadirkan sebuah pemikiran kepada kaum perempuan, agar tetap menjaga tubuhnya dan melakukan died supaya tetap langsing.
Bukan hanya bagi perempuan, iklan sejenis dengan merk berbeda juga secara tidak langsung mengahdirkan pemikiran yang sama bagi kaum laki-laki.


apa yang bisa ditangkap dengan iklan produk kecantikan dibawah ini?
Jika anda tangkap, iklan ini menceritakan seorang gadis dengan kulit waja kusam dan tidak putih yang menyukai seorang laki-laki, namun laki-laki tersebut tidak pernah merasakan kehadirannya. Hingga akhirnya ia memakai produk ini, dan saat itu juga laki-laki tersebut tidak bisa melepaskan matanya dari perempuan ini karena perempuan ini sudah berwajah putih sehingga terlihat cantik.
wajah putih = cantik. Hal inilah yang tertanam dipikiran konsumen produk kecantikan.


Disadari maupun tidak, kehidupan masyarakat sekarang ini tidak terlepas dari iklan. Iklan beredar luas di mana saja dan kapan saja, seolah-olah iklan terus mengikuti kita. Bisa kita temui iklan di jalanan, di kendaraan umum, toilet, majalah, tv, semua tempat-tempat umum seperti mall, sekolah, pasar dan lainnya.

Iklan sebenarnya bertujuan untuk mempromosikan sesuatu yang berhubungan dengan barang maupun jasa dari suatu produk, yang diharapkan agar masyarakat akan membeli maupun menggunakan jasa dari produk tersebut. iklan yang ditampilkan ke masyarakat juga kerap berhubungan dengan gaya hidup masyarakat daerah tersebut dan tidak terlepas dari budaya yang melekat dalam lingkungan itu.

Selain bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam penjualan barang dan jasanya, secara tidak langsung iklan berusaha menanamkan sifat maupun cirri dari produknya tersebut supaya terus melekat dalam benak konsumennya. Inilah yang disebut dengan “image” yaitu arti tertentu yang diperoleh ketika orang memakai produk maupun jasa tersebut.

Proses ini disebut juga sebagai using product is currency yaitu menggunakan produk yang diiklankan sebagai uang untuk membeli produk kedua yang secara langsung tidak terbeli.


Pollay membagi fungsi komunikasi iklan menjadi dua :
1.      Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik produk.
2.     Fungsi transformational, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses dan sebagainya.

Iklan dalam konteks pemikiran ilmuwan sosial:
1.      Analisis Baudrillard berkontribusi dalam mengembangkan analisa mengenai produksi dan reproduksi pesan yang melibatkan peran dari citra (image) pada masyarakat kontemporer
2. Barthes tertarik untuk membongkar makna dari pesan-pesan yang disampaikan lewat image maupun teks dalam media dan fenomena sosial lainnya.
3. Fokus pemikiran Hall dalam studi media massa mencakup hubungan antara produk budaya yang secara ideologis dikodekan dengan strategi khalayak untuk mendekode (decoding) pesan-pesan tersebut


Bagi Bourdieu, tindakan pedagogis merupakan semua tindakan yang di lakukan di rumah, sekolah, media dan dimanapun yang memiliki muatan kekerasan simbolik. Diasumsikan bahwa media dan iklan merupakan sarana yang digunakan untuk melakukan tindakan pedagogis dari kelas atau kelompok sosial tertentu.

Iklan tidak hanya menjadi ajak image simbolik dari produk yang ingin dipasarkan tetapi juga imagesimbolik dari realitas sosial secara luas.
Iklan menjadi sebuah mesin kekerasan simbolik yang bisa menciptakan sistem kategorisasi, klasifikasi, dan definisi sosial tertentu sesuai dengan kepentingan kelas atau kelompok dominan.

Image-imagesimbolik yang diproduksi iklan seperti misalnya kebahagiaan, keharmonisan, kecantikan, kejantanan, gaya hidup modern pada dasarnya merupakan sistem nilai yang dimiliki kelas atau kelompok dominan yang diedukasi dan ditanamkan pada suatu kelompok masyarakat.

image-image yang diproduksi iklan adalah tindakan pedagogis yang dapat memaksakan secara halus nilai-nilai, standar-standar dan selera kebudayaan kepada masyarakat. 


Monday, September 12, 2011

Jurnalisme Warga Kebutuhan dan Problem

Pertemuan ke III
Dosen:  Bpk. Agus Sudibyo

Jurnalisme warga merupakan salah satu produk dari hasil jurnalisme yang menjadikan warga masyarakat biasa sebagai subyek. Dalam hal ini, warga masyarakat yang dimaksud merupakan masyarakat yang tidak bergerak dibidang jurnalistik tapi ikut terlibat dalam proses pencarian, pengolahan, dan ikut juga menyajika informasi yang ia dapatkan ke khalayak ramai.

Jenis jurnalisme ini sering di sebut sebagai citizen journalism, karena yang menjadi jurnalis adalah warga itu sendiri. Tapi yang menjadi informan atau nara sumber juga merupakan warga tersebut, sehingga warga masyarakat tidak lagi hanya menjadi penonton, namun juga ikut berpartisipasi dalam setiap masalah yang ada, dalam bentuk diskusi aktif dan penyelesaian masalah.

Adanya jurnalisme warga juga merupakan salah satu desakan yang muncul sebagai emansipasi publik. Selain itu, keterbatasan media dalam menangkap berbagai realitas yang majemuk, beragam,penting, individual ataupun lokal. Keterbatasan ini sering kali membuat peristiwa yang harusnya diberitakan kepada masyarakat luput dari pengamatan seorang jurnalis.
Contohnya adalah banyaknya peristiwa kecelakaan yang terjadi selama mudik lebaran tahun 2011 berlangsung. Kecelakaan tersebut kurang mendapat sorotan, yang lebih menarik adalah memberitakan habisnya tiket kereta api, pesawat dan kondisi macetnya jalanan. Namun, ketika seorang artis yang mengalami kecelakaan seperti Saiphul Jamil, pmberitaan tentang kecelakan langsung diinformasikan ke masyarakat.

Untuk menjadi seorang jurnlisme warga, tidak diperlukan peralatan signifikan dalam proses pencarian berita hingga penyebarannya. Dengan teknologi sekarang ini, para warga bisa memanfaatkan apa saja yang dimiliknya seperti handphone, akun jejaring sosial dalam usaha penyebaran informasi.

Selain itu keadaan autism media, dimana media asik dengan dirinya sendiri, menentukan pemberitaan berdasarkan keyakinan sendiri, bukan berdasarkan minat, kepentingan dan kebutuhan pembaca.

Beberapa contoh medium jurnalisme warga:
  Radio/Televisi melakukan interaksi interaktif dengan audience
  Audience mengirimkan rekaman video / audio kepada media televisi/radio
  Online media memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk memberikan komentar dan berinteraksi satu sama lain.
  Blog, Twitter sebagai forum komunikasi, pertukaran informasi, dialog bahkan  penyajian berita.

                                                     



Tetapi jurnalisme warga juga mendapatkan banyak tentangan. Diantaranya masih diragukan adanya kode etik jurnalistik dalam pembuatan jurnalisme warga. Selain itu, berita yang dihasilkan bisa saja hanya berpihak kepada salah satu pihak. Maka, sebaiknya pelaku jurnalisme warga memperhatikan juga kode etik jurnalistik dalam setiap pemberitaan yang dibuatnya.