Monday, September 12, 2011

Jurnalisme Warga Kebutuhan dan Problem

Pertemuan ke III
Dosen:  Bpk. Agus Sudibyo

Jurnalisme warga merupakan salah satu produk dari hasil jurnalisme yang menjadikan warga masyarakat biasa sebagai subyek. Dalam hal ini, warga masyarakat yang dimaksud merupakan masyarakat yang tidak bergerak dibidang jurnalistik tapi ikut terlibat dalam proses pencarian, pengolahan, dan ikut juga menyajika informasi yang ia dapatkan ke khalayak ramai.

Jenis jurnalisme ini sering di sebut sebagai citizen journalism, karena yang menjadi jurnalis adalah warga itu sendiri. Tapi yang menjadi informan atau nara sumber juga merupakan warga tersebut, sehingga warga masyarakat tidak lagi hanya menjadi penonton, namun juga ikut berpartisipasi dalam setiap masalah yang ada, dalam bentuk diskusi aktif dan penyelesaian masalah.

Adanya jurnalisme warga juga merupakan salah satu desakan yang muncul sebagai emansipasi publik. Selain itu, keterbatasan media dalam menangkap berbagai realitas yang majemuk, beragam,penting, individual ataupun lokal. Keterbatasan ini sering kali membuat peristiwa yang harusnya diberitakan kepada masyarakat luput dari pengamatan seorang jurnalis.
Contohnya adalah banyaknya peristiwa kecelakaan yang terjadi selama mudik lebaran tahun 2011 berlangsung. Kecelakaan tersebut kurang mendapat sorotan, yang lebih menarik adalah memberitakan habisnya tiket kereta api, pesawat dan kondisi macetnya jalanan. Namun, ketika seorang artis yang mengalami kecelakaan seperti Saiphul Jamil, pmberitaan tentang kecelakan langsung diinformasikan ke masyarakat.

Untuk menjadi seorang jurnlisme warga, tidak diperlukan peralatan signifikan dalam proses pencarian berita hingga penyebarannya. Dengan teknologi sekarang ini, para warga bisa memanfaatkan apa saja yang dimiliknya seperti handphone, akun jejaring sosial dalam usaha penyebaran informasi.

Selain itu keadaan autism media, dimana media asik dengan dirinya sendiri, menentukan pemberitaan berdasarkan keyakinan sendiri, bukan berdasarkan minat, kepentingan dan kebutuhan pembaca.

Beberapa contoh medium jurnalisme warga:
  Radio/Televisi melakukan interaksi interaktif dengan audience
  Audience mengirimkan rekaman video / audio kepada media televisi/radio
  Online media memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk memberikan komentar dan berinteraksi satu sama lain.
  Blog, Twitter sebagai forum komunikasi, pertukaran informasi, dialog bahkan  penyajian berita.

                                                     



Tetapi jurnalisme warga juga mendapatkan banyak tentangan. Diantaranya masih diragukan adanya kode etik jurnalistik dalam pembuatan jurnalisme warga. Selain itu, berita yang dihasilkan bisa saja hanya berpihak kepada salah satu pihak. Maka, sebaiknya pelaku jurnalisme warga memperhatikan juga kode etik jurnalistik dalam setiap pemberitaan yang dibuatnya.