Pertemuan II
Dosen: Bpk. Irwan Julianto
Dalam Bidang ksehatan, media dan komunikasi juag sangat mempengaruhi keberhasilan dalam promosi kesehatan. Tetapi tidak jarang media juga terbelah menjadi 2 yang sangat bertolak belakang. Disatu sisi, media mendukung pendidikan kesehatan masyarakat. Diantaranya dengan bentuk film-film documenter tentang pengaruh buruknya rokok bagi kesehatan. Tapi, di sisi lain media juga juga mempunyai iklan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya dalam gaya hidup mereka. Banyak ditemui iklan-iklan dalam media cetak maupun elektronik yang mengiklankan rokok sebagai salah satu nilai gaya hidup. Hal ini akan saling berbanding terbalik.
Tetapi media juga memberikan perubahan yang signifikan dengan iklan KB nya yang mengurangi kelahiran bayi di Indonesia.
Dalam pembahasan ini, kita bisa mengambil contoh dari sebuah film documenter yang menguak besarnya industry rokok di Negara-negara berkembang. Jauh sebelumnya, Amerika merupakan Negara yang memiliki gaya hidup dalam merokok juga. Dilihat dari banyaknya iklan rokok, dari artis-artis kelas atas hingga tokoh kartun juga seakan-akan mengajak untuk merokok. Tapi semakin maju, Amerika menyadari bahaya rokok bagi kesehatan, untuk itu pemerintahnya mengambil tindakan berupa menaikan harga rokok hingga cukup ,mahal dan membatasi iklan-iklan yang berbau rokok di negeri tersebut.
Jauh di era sekarang, industry rokok yang telah lama ditinggalkan Amerika malah merambah ke Negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Tidak ada batasan usia dalam merokok. Bahkan, industry rokok telah menghadirkan gaya hidup baru bagi pemuda, berupa banyaknya acara-acara yang disponsori oleh rokok.
Hal tersebut akan sulit bagi para advokasi media yang menggencarkan bahaya merokok untuk bisa diikuti oleh para pemuda di Indonesia. Apalagi tidak bisa dipungkiri, industry rokok merupakan salah satu penyumbang perekonomian tersebesar di Indonesia, yang juga mempkerjaan ribuan orang dalam menjalankannya.
